PERTEMUAN KE IV
1. Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan sejarah perkembangan Studi Islam di 3 wilayah yakni;
- Di dunia Islam
- Di dunia Barat
- Di Indonesia
2. Perkembangan Studi Islam di dunia muslim
Ada 4 perguruan tinggi tertua di dunia muslim yaitu:
a. Perguruan Tinggi Nizhamiyah Naisyapur (Baghdad, sekitar 445-an Hijriyah)
Di bagun oleh Nizham Al-mulk untuk Al-Juwayni dan Juwayni menjadi guru besar disini sampai tiga dekade, yang berakhir denag wafatnya pada tahun 478/1083.
Di lembaga ini ada 4 unsur pokok:
- Seorang mudarris atau guru besar yang bertanggung jawab terhadap pengajaran
- Muqri' atau ahli Al-quran yang mengajar Al-Quran di masjid
- Muhadist atau ahli hadist yang mengajar Hadist lembaga pendidikan
- Seorang pustakawan atau bait al-maktub yang bertanggung jawab terhadap perpustakaan, mengajar bahasa dan hal-hal terkait.
b. Perguruan Tinggi al-Azhar (Kairo, 362 H/ 972 M)
c. Perguruan Tinggi Cordova
d. Perguruan Tinggi Kairwan (Fez, Maroko 859 M)
Perguruan tinggi ini bermula dibangun pada tahun 859M oleh putri seorang saudagar hartawan di kota Fez yang berasal dari Kairwan atau Tunisia. Pada tahun 305H perguruan tinggi itu diserahkan kepada pemerintah dan sejak itu menjadi perguruan tinggi resmi yang perluasan danpengembangannya berada di bawah pengawasan dan pembiayaan negara.
3. Perkembangan Studi Islam di Barat
-Kontak Isalm dengan Barat dapat dikelompokkan menjadi 2 fase yaitu:
- Masa kejayaan Islam abad ke-8
- Masa Renaisance dimana barat yang berjaya sampai sekarang
-Kontak Kedua (Kolonial-Postkolonial)
Muslim datang sebagai imigran:
- Sebab politik
- Sebab ekonomi
Muslim datang sebagai penduduk asli:
- Native masuk islam
- Keturunan muslim asli
- Dulunya muslim kini balik jadi muslim
PERTEMUAN KE V
4. Perkembangan Studi Islam di Indonesia
1. Gerakan era sufi (memuliakan orang-orang yang berjasa)
pada era ini penyebaran Islam melalui perdagangan
Aliran Qodiriyah lebih menguat dibanding dengan aliran lainnya hal ini dikarenakan terekat qodiriah yang paling murni penyebatannya melalui pendidikan-pendidikan, tarekat ini juga santun tidak suka peperangan, dan sebagai tokohnya Syekh Abdul Khadir Jaelani yang juga disebut sebagai wali kutub/penjaga. Ia sebagai pendiri terkat yang terakomodatif dengan kebudayaan lokal.
2. Gerakan Pesantren, Perguron dan Kraton
- Pesantren: Modifikasi pedepokan orang hindu dan Budha yang orang-orangnya belajar baca tulis
- Perguron: Tempat orang-orang belajar ilmu kesaktian dan biasanya pada pergurun mempunyai Kyai payung yang dianggap jaduk. Perguron menjadi basis heterodoksi (pembentukkan berbagai macam aliran)
- Kraton: Tempat sayap poitik Islam zaman dahulu, supremasinya mencakup Isalm ortodok dan heterodoks.
3. Organisasi Modern
Berkembang pada abad ke:19 munculnya sarikat islam, pada abad ke-20 muncul Muhammadiyah dan NU.
1. Era perang idiologi
Orang-orang nasionalisme membenci budaya Islam yang dianggap merusak budaya lokal
2. Era Perang Sipil.
Ditandai dengan munculnya PKI, yang mempunyai 3 pilar yaitu:
- BTI (Barisan Tani Indonesia)
- GERWANI (Gerakan Wanita Indonesia)
- LEKRA (Kesenian)
1. Era De- Idiologisasi
Pada era ini Presiden Soeharto memerintahkan semua partai untuk berpegang pada ideologi pancasila dan memilih salah satu dari 5 agama yang resmi.
2. Era generasi Marshal Plan
Gerakan ini bertujuan untuk menggulingkan gerakan NON-BLOK.
3. Era perguruan tinggi islam